Tampilkan postingan dengan label makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label makanan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Maret 2015

Mieszanka Studencka

Membaca Mieszanka studencka -dalam bahasa Polandia- atau Student mix -dalam bahasa Inggris- atau campuran pelajar, apa yang Kamu pikirkan? Mahasiswa dari berbagai negara? Bukan! Apakah sejenis makanan? Hah?! Begitulah. Campuran pelajar ini dikenal di Eropa sebagai makanan dengan kombinasi khusus untuk pelajar. Saya membayangkan ramuan magic rahasia sebagai alasan bule-bule itu menjadi sepintar sekarang. Hehehe.

Jumat, 30 Mei 2014

Soto Lamongan. Soto Bandung. Sambal Goreng Kentang. Resep Rumah 2

Melanjutkan digitalisasi jurnal praktikum di dapur.

Bakso. Rendang. Gepuk. Resep Rumah 1

Tinggal di rumah yang jauh --tak terjangkau warung nasi Padang dan mamang-mamang layaknya Bandung-- membuat saya terpaksa harus membaca "jurnal praktikum" untuk bereksperimen di dapur. Beberapa resep mencontek di sini, saya tulis ulang di buku. Kemudian atas tuntutan jaman, saya kira semua hal perlu didigitalisasi.

Minggu, 23 Maret 2014

Pierogi

Melanjutkan pembahasan makanan. Jika ditanya makanan khas Polandia, sebagian besar setuju pierogi. Pierogi berarti festival, sehingga biasa dihidangkan saat istimewa semisal natal. Adonan terigu berisi kentang, sayuran, daging, keju, atau buah yang direbus kemudian digoreng. Bentuknya setengah lingkaran, mirip kue pastel. Selain pasti tertera di menu di semua restoran Polandia, pierogi beku juga mudah ditemukan di supermarket.

Sabtu, 15 Februari 2014

Kue dan Puding dari Polandia

Membahas makanan khas Polandia, berikut adalah menu dessert. Ah, saya jadi lapar. Mari mengkhayal saja. Selamat makan, smacznego.

Senin, 10 Februari 2014

Permen dan Coklat dari Polandia

Ngomongin coklat di bulan Februari, bukan berarti merayakan valentine. Mau bulan apa juga, orang Polandia memang sangat suka dan bangga terhadap produk permen dan coklat mereka. Ke manapun pergi harus bekal ini di tas. Termasuk nenek-kakek yang ketemu Dede, baik sekali menawarkan permen dan coklat. Moreover, the biggest section of any grocery store in Poland is the candy section. Sebagian besar adalah produk perusahaan coklat terbesar di Polandia: E Wedel, Wawel, dan Milka.

Kamis, 06 Februari 2014

Hidangan Biji Poppy

Poppy merupakan tanaman berbunga cantik beraneka warna sehingga diminati sebagai tanaman hias. Poppy merah merupakan simbol kematian atau tidur panjang, digunakan untuk menghormati korban perang. Dari kelopak bunga poppy dapat diekstrak opium yang memiliki efek analgesik dan narkotik, terutama untuk morfin dan kodein. Karenanya poppy dilarang di sejumlah negara seperti Singapura dan Saudi Arabia.

Namun, biji poppy aman dari efek narkotik -meskipun setelah memakannya bisa memberi hasil positif pada uji narkoba-. Biji ini kaya minyak, karbohidrat, lemak, dan protein, banyak dikonsumsi di Eropa untuk isian maupun taburan beragam pastry dan minyak bijinya untuk salad.

Kamis, 07 Februari 2013

Hari Donat Nasional

Barusan Papa ke warung, kasirnya menawarkan donat, jadi beli. Ternyata hari ini memang 7 Februari, Fat Thursday, atau Shrovetide. Tradisi untuk puas-puasin makan manis, terutama donat. Kalau melewatkan memakannya, konon setahun tersebut tidak akan beruntung. Maka, setiap orang harus makan donat banyak-banyak. Sehari ini saja bisa orang-orang Polandia menghabiskan sekitar 10juta donat. Wow. Karena seminggu setelah hari ini sampai paskah tiba, orang-orang katolik akan pantang makan manis-manis.

Selasa, 01 Mei 2012

Makanan Halal di Warsaw

Makan apa di Polandia? Yang sudah jelas halal, memasak sendiri ikan, sayur, dan buah. Tetapi ikan harganya mahal, sedikit macamnya, dan tidak banyak yang segar. Sayur dan buah umumnya berharga mahal, kecuali saat panen akhir musim panas, bisa jauh murah. Orang Polandia biasanya makan roti atau kentang, dan daging.

Dede makan spageti
Polandia itu tempatnya daging. Bukan cuma daging sapi dan ayam, banyak toko daging juga menjual daging domba, babi, rusa, kuda, bebek, atau kalkun; potongan daging segar, filet, daging cincang, atau berupa sosis. Sayangnya kami tidak bisa membeli semudah menemukannya. Kami perlu yakin daging yang dijual tidak bercampur atau bersentuhan dengan daging babi. Akan menjadi haram bukan?

Karena jumlah muslim di Polandia sangat sedikit, sangat sulit menemukan toko halal. Kami harus naik dua bus demi menuju satu toko daging halal di Praga. Nama tokonya Le Diplomate, sebelumnya di Meksykanska, sekarang pindah di Atenska. Penjualnya ramah, bisa banyak bahasa. Katanya dagingnya disembelih sendiri; domba, sapi, ayam, ada daging organik juga. Meski tidak terlalu segar dan harga lebih mahal, tetap tak tertandingi, it's the only one, halal. Toko halal lain ada di mesjid, dua dekat Pole Mokotowskie, dan konon beberapa lagi entah di mana. Toko-toko itu tidak menjual daging mentah segar, melainkan daging beku impor yang jauh mahal, selain sosis-sosis halal yang juga mahal. Kami sering beli sosis kaleng dan rasanya enak. 

Kalau sedang jalan-jalan sama Papa saya suka beli kebab. Ini fastfood paling populer di Warsaw, ada banyak sekali layaknya rumah makan padang di Indonesia. Mulai dari  kios tenda di taman -yang sebelahan atau bersebrangan sama-sama menjual kebab-, sampai resto Kebab King. Kecuali kebab Yunani, cari yang penjualnya muslim, serta baca basmalah. Harganya mulai 8 zl untuk ukuran kecil, buat saya sudah kenyang. Kadang beli satu buat bertiga Papa dan Dede, berhemat.

menu di Amrit kebab

Mencari makanan berlabel halal di Warsaw ya sesulit menangkap salju di Padalarang, halah. Maka, identifikasi halal-haram dilakukan sendiri saja, dan selalu bismilah sebelum makan. Jika membeli makanan jadi; es krim, burger, pizza, pastikan yang memasaknya terpisah dengan babi, tidak digoreng dengan lemak hewan, tidak mengandung alkohol, serta lihat ingredients lengkapnya. Kalau ada wieprzowa, smalec, jangan beli.

Hmmm, sedangkan di Indonesia merasa semua produk makanan halal, posedur ini kadang terlewatkan. Banyak restoran Jepang dan bakery meragukan loh, cari logo halal atau tanya dulu penjualnya ya.

Selasa, 07 Februari 2012

Memasak

"Karena saya ga bisa masak, saya mau menikah sama cowo yang jago masak."

Beruntungnya doa saya itu dikabulkan. Papa jauh lebih bisa masak dibanding saya. Sedangkan kemampuan masak saya ya masih segini-segini saja.

Sekali waktu saya hanya punya brokoli dan kol. Saya tumislah keduanya, dengan bumbu seadanya ala eropa. Dalam masakan itu, kol adalah elemen pengganggu. Jadilah kami pilih-pilih brokolinya saja. Semua kol dibuang. Maka, ketika saya akan memasak lagi, saya bertekad untuk memasak pure brokoli. Kalau di capcay lengkap pun, bukankah brokoli yang paling enak? Jreng jreng. Inilah masakan spesial " steamed broccoli". Dan saya perlu tiga gelas teh manis untuk melupakan enegnya.


Masakan kedua adalah ayam goreng. Sederhana. Kecuali karena saya harus memasak dengan Dede yang menangis, yang suaranya sangat mungkin mengganggu tetangga-tetangga. Dede menarik-narik celana saya, memaksa berhenti, berganti saya marah-marah, dan Dede semakin menjerit. Argh! Ayam goreng saya pun harus menderita gosong dan keasinan.



Rekor masakan paling ga enak adalah mashed potato. Udah ga enak, buruk rupa pula. Dede yang makan sesendok langsung muntah. Tapi sayang sudah menyia-nyiakan milk butter, mozarella, dan mleko, saya pun dengan sangat terpaksa memakannya. Terlanjur aneh rasanya, saya tambahkan bumbu pecel. Ternyata pedas saja tak sanggup menyamarkan rasa mual saat menelannya. Akhirnya saya relakan sisanya dibuang. Hoek!


Jadilah masakan saya bertahan pada ikan asap dan sayur bayam. Walaupun kian hari kian membosankan, menu ini paling aman. Dengan aibi sulit menemukan daging halal, mahalnya ikan segar, dan tidak tersedianya bumbu-bumbu seperti di Indonesia.

Saya menjadi semakin depresi memasak. Senang jika ada banyak waktu papa ikutan memasak. Kalau ternyata ga enak tinggal bilang, kan papa yang masak. Hehe.