Dede makan spageti |
Karena jumlah muslim di Polandia sangat sedikit, sangat sulit menemukan toko halal. Kami harus naik dua bus demi menuju satu toko daging halal di Praga. Nama tokonya Le Diplomate, sebelumnya di Meksykanska, sekarang pindah di Atenska. Penjualnya ramah, bisa banyak bahasa. Katanya dagingnya disembelih sendiri; domba, sapi, ayam, ada daging organik juga. Meski tidak terlalu segar dan harga lebih mahal, tetap tak tertandingi, it's the only one, halal. Toko halal lain ada di mesjid, dua dekat Pole Mokotowskie, dan konon beberapa lagi entah di mana. Toko-toko itu tidak menjual daging mentah segar, melainkan daging beku impor yang jauh mahal, selain sosis-sosis halal yang juga mahal. Kami sering beli sosis kaleng dan rasanya enak.
Kalau sedang jalan-jalan sama Papa saya suka beli kebab. Ini fastfood paling populer di Warsaw, ada banyak sekali layaknya rumah makan padang di Indonesia. Mulai dari kios tenda di taman -yang sebelahan atau bersebrangan sama-sama menjual kebab-, sampai resto Kebab King. Kecuali kebab Yunani, cari yang penjualnya muslim, serta baca basmalah. Harganya mulai 8 zl untuk ukuran kecil, buat saya sudah kenyang. Kadang beli satu buat bertiga Papa dan Dede, berhemat.
menu di Amrit kebab |
Mencari makanan berlabel halal di Warsaw ya sesulit menangkap salju di Padalarang, halah. Maka, identifikasi halal-haram dilakukan sendiri saja, dan selalu bismilah sebelum makan. Jika membeli makanan jadi; es krim, burger, pizza, pastikan yang memasaknya terpisah dengan babi, tidak digoreng dengan lemak hewan, tidak mengandung alkohol, serta lihat ingredients lengkapnya. Kalau ada wieprzowa, smalec, jangan beli.
Hmmm, sedangkan di Indonesia merasa semua produk makanan halal, posedur ini kadang terlewatkan. Banyak restoran Jepang dan bakery meragukan loh, cari logo halal atau tanya dulu penjualnya ya.
Terimakasih, sangat membantu saya memilih makanan halal dan thoyyib. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
BalasHapus