Rabu, 06 November 2013

Heraklion, Knossos

Saya ini pemalas sekali ya. Meski draft sudah dibuat jauh sebelum berangkat ke Kreta, sekarang lebih sebulan setelah pulang, saya baru selesai menuliskannya.

Berkunjung ke Heraklion hanya setengah hari, transit dari Hersonissos menuju Chania. Saya merasa cukup studi literatur, koper juga dititipkan di stasiun bus, seharusnya kami bisa pede mengelilingi semua tempat paling menarik di Heraklion secara independen. Namun cepat sekali berubah pikiran. Di port, kami naik bus hop on hop off. Jadilah itu tour yang mahal (15 eur perorang) dan sedikit kurang bijaksana. Karena sebenarnya tempat-tempat yang akan kami kunjungi berdekatan, bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Kecuali Knossos yang memang tidak termasuk dalam itinerary kami. Malah dengan naik bus, bangunan-bangunannya tidak kelihatan.

Heraklion port

Kami melewati jalanan kota yang turis-turis lain pun tidak memotretnya. Tidak banyak yang menarik, kecuali deretan huruf yang mengingatkan pada simbol-simbol di persamaan Schrodinger. Jadi, kita mau ke mana?
"Knossos. Knossos," Mamang bus memanggil dengan romantis. Nah, kita turun di sini saja.

DSC_5726
carrefour, dari atas bus

Mengubah rencana lagi, kami memutuskan melihat istana Knossos. Seperti yang saya kira, Papa tidak tertarik dengan tumpukan batu-batu ini. Sebaliknya, saya sumringah. Inilah mimpi, menyaksikan langsung reruntuhan peradaban kuno. Kota yang pernah tumbuh, istana yang pernah tinggi, kemudian tsunami, dan ekskavasi yang terbukti. Sayangnya kami mengelilingi Knossos sebentar sekali, malah salah muterin tempat parkir. Bahkan ada sedikit bagian Knossos yang belum kami jamah. Ahh ga puas.

DSC_5755
masih pengen lebih lama di Knossos

Semoga nanti saya bisa ke Akropolis, ke Nekropolis *tulisan adalah doa*, walau Papa mungkin akan mengajak pulang cepat-cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar