Senin, 18 November 2013

Hari Kemerdekaan Polandia

Hari kemerdekaan nasional Polandia (Narodowe Święto Niepodleglosci) adalah hari libur 11 November untuk memperingati lahirnya negara independen Polandia. Pada 11 November 1918 Józef Piłsudski diangkat menjadi panglima pasukan Polandia dan dipercaya memimpin pemerintahan baru setelah 123 tahun dijajah oleh Rusia, Prusia, dan Austria. Sejak tahun 1919 hari ini dirayakan sebagai hari kemerdekaan Polandia dan mulai tahun 1937 secara resmi diakui sebagai hari libur nasional, menjadi salah satu perayaan paling penting bagi rakyat Polandia.


upacara 11 November 2012

Di seluruh kota di Polandia, pawai dan perayaan kemerdekaan berlangsung meriah. Pun di Warsaw. Misa dan upacara kenegaraan berlangsung sejak pagi, berpusat di Plac Pilsudskiego. Kami pernah menonton, menyematkan pin dan membawa banyak bendera. Anak-anak melukis wajah sesuai warna bendera. Selesai upacara, pasukan militer berkonvoi. Orang-orang berbaris penuh sepanjang jalan mendokumentasikannya.
Sejak 11 November 2008 juga diadakan pawai (marsz niepodleglosci) yang diselenggarakan oleh nasionalis Polandia. Pawai dihadiri oleh berbagai fraksi politik, serikat buruh, dan seluruh keluarga; termasuk veteran perang, olahragawan profesional, akademisi, serta ulama Katolik. Setiap tahun jumlah peserta pawai terus meningkat: pada 2010 diikuti sekitar 3000 orang, tahun 2011 lebih dari 20.000. Pawai dimulai dengan berisik tetapi damai. Mereka membawa bendera Polandia putih-merah dan meneriakkan "God, honour, fatherland".

pawai damai berpusat di centrum

Namun, selama tiga tahun berturut-turut terjadi bentrokan antara nasionalis sayap kanan, polisi dan kelompok anti-fasis. Kekerasan dimulai ketika sekelompok pemuda memisahkan diri dari barisan pawai utama untuk menyerang dan membakar mobil. Mereka juga membakar instalasi pelangi besar di tengah kota yang melambangkan toleransi. Mereka juga menyerang kedutaan Rusia;  melemparkan petasan dan mencoba memanjat pagar. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata. Polisi anti huru hara menutup daerah di sekitar kedutaan Rusia terutama untuk melindungi para diplomat. Sejumlah orang terluka.
 
pelangi yang Dede suka, dibakar
 
Karena upacara dan pawai ini, trayek angkutan umum berubah-ubah. Tahun lalu kami terpaksa pulang jalan kaki berjam-jam. Tahun ini kami terjebak di tengah pawai -atau sudah berubah menjadi demonstrasi- yang bagi saya horor: puluhan pemuda bermasker, ratusan polisi anti huru-hara bersenjata, dan kami yang berkulit berwarna -sementara perlambang toleransi telah dibakar-. Maka, lain kali 11 November sebaiknya di rumah saja, membayangkan serunya panjat pinang dan panggung dangdut di kelurahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar