Kamis, 11 Agustus 2016

Kim You-Jeong

Adalah seorang novelis terkemuka dari Sille, Chuncheon. Nama Kim You-Jeong (김유정) diabadikan, pada sebuah stasiun kereta yang ikonik, rumah dan taman yang menjadi museum, serta keseluruhan kampung halamannya menjadi desa literatur.

Stasiun Kim You-Jeong merupakan bangunan khas Korea yang megah dengan sebuah kereta menjadi ruang pameran serta infrasuktur lain bertema kereta-dan-masinis.

Museum Nasional Chuncheon

Di alam bawah sadar saya mengakui sangat menikmati semua kunjungan ke museum. Meski awalnya terpaksa, kehabisan tempat hiburan, atau demi ngadem di ruang ber-AC gratisan, pada akhirnya saya sukaa! Di Polandia setiap museum pemerintah punya jadwal sehari dalam seminggu yang tiket masuknya gratis dan Malam Museum yang mengantri seruu sekali. Di Indonesia tiket masuk museum pemerintah sangaat muraahh tetapi tidak cukup menarik pengunjung sehingga banyak museum, di Bandung khususnya, malah jadi tempat berburu hantu saking spooky. Di Korea museum pemerintah dbiasanya free admission bahkan ada section anak-anak juga.

Museum Nasional Korea di Seoul itu megah sekali, Museum Narodowe di Warsaw juga sangat luas, sayangnya saya belum pernah ke Museum Nasional Indonesia (ampun!). Nah Museum Nasional Chuncheon (국립춘천박물관) juga termasuk besar di ibukota yang pedesaan ini. Jadi, pada-satu-hari-musim-panas-yang-biasa-suhu-real-feel-nya-42-seolah-belasan-matahari-membakar-senegara-ini-bersamaan, kami memutuskan berteduh dalam lindungan dinding marmer di museum.

Selasa, 19 Juli 2016

Bahan Kimia Sintesis vs Organik

Semakin marak produk natural dan organik: makanan, kosmetik, sampai pakaian. Dilabel dengan harga jauh mahal, produk organik menyampaikan pesan bahwa segala hal yang alami dipastikan lebih baik. Benarkah bahwa bahan kimia sintesis berbahaya dan bahan organik lebih baik?

Senin, 18 Juli 2016

Apakah Warsaw Ramah Keluarga?

Sewaktu masih tinggal di Warsaw, apalagi sebelumnya, saya tidak terpikir mencari informasi tentang ini. Alhamdulillah, Warsaw baik saja. Berikut beberapa pemaparan, apakah Warsaw ramah keluarga, alias family friendly. Pemaparan ini subjektif berdasarkan pengamatan saya.

Rabu, 06 Juli 2016

Idul Fitri di Namiseom

Ramadhan di Korea. Berpuasa mulai sekitar jam 3 AM sampai jam 8 PM, memang tidak sedramatis di Polandia yang 19 jam. Tetapi musim panas di sini serupa Subang dan Jakarta, teriiikk sekali dengan suhu lebih dari 30 C. Jalan kaki main ke taman saja sudah lelah, panas, hauuss, pengen marah-marah (saya doang kaliii). Sampai jam 5 sore pun masih terik keterlaluan. Setelah Ramadhan pun, saat ga lagi puasa, saya tetap lemeess banget keluar rumah di musim panas seterik di sini.

Sebulan berlalu, Ramadhan pertama di Korea. Hari ini Idul Fitri pertama saya di Korea. Di Chuncheon, sholat Ied dilakukan di mushola kampus Kangwondae. Sebagai satu-satunya ibu-ibu Indonesia di Chuncheon, saya merasa hampa (lebay!). Beruntung PapaMi cuti, bisa mengisi kehampaan ini sepenuh hari.

Rabu, 29 Juni 2016

cahaya Allah tidak diberikan pada ahli maksiat

Imam Syafi'i memiliki kemampuan hapalan luar biasa. Beliau hafal Al Qur-an pada umur 7 tahun dan hafal kitab Al Muwatha karangan Imam Maliki pada umur 10 tahun. Bahkan saat itu Imam Syafii tidak mempunyai kitab Al Muwatha, hanya meminjamnya. Merasa harus mengembalikan secepatnya, beliau pun berusaha menghafal dalam waktu singkat. Berhasil, kitab itu dihafal dalam waktu sembilan hari saja! Pun ketika remaja, kamar beliau penuh dengan catatan-catatan sehingga terlalu sempit untuk tidur. Lalu Imam Syafii bertekad kuat untuk menghafalnya. Beliau mengurung diri di kamar selama berbulan-bulan. Dan beliau berhasil menghapalnya. MashaAllah. Maka, kamar beliau tidak sempit lagi.

Namun, Imam Syafi'i pernah berkata,“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.”
Imam Syafi’i merenung, menelusuri kegiatannya sehari-hari, mengira-ngira dosa apa yang telah diperbuat. Beliau menelusuri perjalanannya dari rumah ke majelis, beliau pun teringat suatu saat tanpa sengaja beliau pernah melihat seorang wanita sedang menaiki kendaraannya, lantas tersingkap kakinya. Imam Syafi'i melihat aurat wanita yang tidak halal baginya, padahal beliau memalingkan wajah, tetapi beliau menyebut dirinya bermaksiat sehingga merasa sulit menghapal.

Rabu, 22 Juni 2016

Taman di Chuncheon

Chuncheon adalah ibukota provinsi Gangwon-do, berjarak hanya 75 km ke Seoul. Saya membayangkannya mirip kota Bandung, ibukota propinsi Jawa Barat. Ternyata berbeda. Chuncheon masih pedesaan, tidak banyak gedung tinggi, tidak ada mall, tidak banyak penduduknya. Satu faktor penariknya mungkin hanya Universitas Kangwon.

Rabu, 15 Juni 2016

11 Hal Menarik tentang Orang Polandia

Sebelum cukup qualified untuk menulis tentang Korea Selatan, saya tulis tentang Polandia dulu ya. Berdasarkan pandangan subjektif saya, orang Polandia itu....

Rabu, 01 Juni 2016

Pariwisata Korea Selatan

Sebelumnya saya membayangkan Korea Selatan ya ginseng (ga pernah beli karena mahal), K-Pop (ga suka karena cowo feminim itu ga keren), dan Samsung (handphone samsung saya alhamdulillah sudah diganti mito menang undian). Baru kemarin-kemarin saya tahu, Korea juga adalah tujuan wisata yang mendunia. Antrian panjang di Kedutaan Korea di Jakarta menguatkannya; puluhan agen perjalanan yang masing-masing membawa puluhan paspor. Saya juga membaca banyaak review positif Seoul, Nami, sampai Jeju.

Bermacam referensi merujuk istana Gyeongbokgung dan menara Namsan sebagai list teratas tempat yang wajib dikunjungi di Korea. Dari desa Chuncheon, kami pun ke Seoul metropolitan. Benar saja, turis dari berbagai ras memenuhi objek wisata itu, membuktikan kepopulerannya. Bagus? Hmm, sebentar....