Kamis, 17 Oktober 2013

Tentang Kreta

menulis label Yunani, berharap bisa melengkapinya dengan judul "Atena" suatu hari nanti..

Punya buku lonely planet malah jadi males nulis. Karena sejarah, geografi, guide, dan semua review habis dibahas lengkap di buku. Ditambah alasan saya repot merangkum, belum resiko salah menterjemah (dua tahun di eropa tidak berpengaruh terhadap perbaikan skor toefl saya). Maka, untuk informasi lebih akurat, sini saya pinjamkan bukunya saja.



Kreta adalah pulau terbesar dan terpadat di antara pulau-pulau Yunani, merupakan bagian penting dari ekonomi dan warisan budaya Yunani, serta pernah menjadi pusat peradaban Minoan (2700-1420 SM), yang dianggap sebagai awal peradaban Eropa. Kreta adalah pegunungan batu dengan sejumlah ngarai dan-sebagai-pulau, tentu saja dikelilingi pantai. Jalan-jalan di Kreta dibangun mengikuti liuk alur gunung, di sisinya ombak bebas berdebur dan membentanglah biru luas: laut dan langit yang berpagut. MashaAllah.. Kreta beriklim sedang, dengan dua zona iklim: Mediterania dan Afrika Utara. Perekonomian didasarkan pada pertanian anggur dan zaitun, selain pariwisata.

Kamis, 26 September 2013

Karta Pobytu kedua

Setelah bolak-balik ke kantor imigrasi. Menunggu hampir empat bulan. 
Dan berkali-kali patah hati...
Hari ini senaaang sekali. Alhamdulillah.


Selasa, 17 September 2013

Transportasi Umum di Warsaw #2

Menyambung penjelasan singkat mengenai transportasi umum di Warsaw sebelumnya.

Transportasi Umum di Warsaw #1

Tidak seperti di Belanda yang mobilitas utamanya dengan bersepeda, atau di Italia yang lebih baik berjalan kaki (eh itu siy saya aja pelit). Pelajaran pertama dan salah satu yang terpenting untuk survive di Warsaw adalah transportasi umum. Sesuai info di sini, semua penumpang berkewajiban membaca peraturan dan ketentuan tambahannya.

Minggu, 15 September 2013

Dear,

Tahukah kamu, aku menulis ini dengan sedu yang gemetaran. Aku ingat kamu. Aku ingat seluruh refleksi rumah kita. Dan seseorang dari masa lalu yang seharusnya ada.

Dalam kepalaku, aku selalu percaya kamu. Adik yang hebat. Kekuatan yang setia menjaga Mama. Semangat yang menumbuhkanku.

Jangan menyerah, Iyan. Tuhan menyiapkan alur terbaik untuk kita.


Jumat, 06 September 2013

Muslim di Polandia

sebagai referensi..

Islam pertama datang ke Polandia sekitar 600 tahun yang lalu ketika bangsa Tatar melarikan diri dari perang saudara di negaranya. Mereka menetap di Polandia dan Lithuania. Sebagian direkrut menjadi militer dan diizinkan mendirikan masjid. Bangsa Tatar ini berjumlah sekitar 200.000 dan membangun ratusan masjid.

Secara bertahap bangsa Tatar mulai berbicara bahasa lokal dan mengikuti kebiasaan-kebiasaan masyarakat Polandia yang sayangnya juga mulai mengabaikan agamanya. Banyak bangsa Tatar berpindah agama, menikah dengan wanita Polandia Kristen sehingga anak-anaknya menjadi Kristen. Apalagi setelah Perang Dunia I dan perbatasan Polandia berubah, jumlah Muslim dan mesjid berkurang sehingga posisi Mufti berakhir. Ketika rezim komunis mengambil alih pemerintahanan, tidak hanya menyita masjid, bahkan banyak muslim dikirim ke Siberia sebagai budak.

Kini keturunan Tatar tersisa hanya 5.000an orang dan dua masjid peninggalan sejarah; di Bhuniki dan di Kruziani. Pengetahuan muslim Tatar tentang Islam sangat terbatas karena tidak ada yang membimbing dan memberikan arahan. Masjid biasanya hanya dikunjungi pada perayaan Ied dan kadang digunakan sebagai tempat pertemuan budaya.

Aktivitas Islam baru dimulai lagi dengan kedatangan mahasiswa Muslim dari negara-negara Arab. Mereka mendirikan Asosiasi Mahasiswa Muslim Polandia pada tahun 1989 dan memulai beberapa sekolah dasar untuk anak. Kini jumlah muslim di Polandia diperkirakan mencapai 31.000; di antaranya 5.000 berasal dari Tatar, 25.000 imigran dan mahasiswa, lainnya adalah pribumi Polandia yang masuk Islam. Jumlah muslim hanya 0,07% dibandingkan keseluruhan penduduk Polandia yang lebih dari 40juta jiwa.

Salah satu organisasi Islam di Polandia saat ini adalah Islamic Circle of Polandia yang kegiatannya meliputi penerbitan buku dan buklet dalam bahasa lokal, juga situs di Internet. Organisasi ini pun menyelenggarakan kuliah untuk memperkenalkan Islam kepada nonmuslim dan memperkuat keimanan umat muslim sendiri. Organisasi Islam lainnya yang aktif adalah Asosiasi Mahasiswa Muslim Polandia yang telah menerbitkan sekitar 21 buku dalam bahasa Polandia, termasuk Alquran dan Hadis. Masyarakat Muslim Polandia (MZR) menumbuhkan tradisi Tatar, membangun sebuah Masjid di Bialystok, mengurus pemakaman Muslim, dan mendirikan beberapa pendidikan keagamaan anak-anak Tatar. Ada juga sekolah Islam di Pjalstuka dan sekitarnya.

Selasa, 27 Agustus 2013

Sembilan Belas Bulan

Berturut-turut saya mimpi. Saya, Papa, dan Dede pulang. Bertemu Mama, ah sudah teramat lama rasanya. Kami saling berpeluk kangeen sekali. Mama sendirian. Iyan kerja, katanya. Kami bercerita, melepas cinta yang selama ini berbatas. Saya terus memandangi Mama. Haru, sesak, senang, saya tak ingin bangun...

saya tampak gendut di foto ini *gapenting*


Sudah lebih setahun saya di sini. Sembilan belas bulan. Selain merindu rumah, merindu keluarga, dan merindu mamang keripik setan, saya sangat sangat merindu semua tentang tanah kelahiran. Hujan banjir di perempatan Cihanjuang tetap lebih saya pilih daripada hujan emas di Warsaw. Seramah dan senyamannya Warsaw, saya tetap asing; ga bisa bahasa Polish, ga punya temen, apalagi mengingat bertemu orang-orang menyebalkan. Huhu. Saya ingin tidur saja sampai tahun depan.

Namun sembilan belas bulan ini adalah pengalaman paling kaya. Bukan hanya karena jarak yang lebih dari 14 ribu km. Tetapi di sini saya menemukan banyak pembelajaran. Saking banyak, saya bingung menyusunnya di kepala. Jelasnya, saya belajar full time menjadi ibu, menjadi istri, menjadi muslim, menjadi pribadi yang saya ingin menjadi lebih baik.

Berada di sini adalah perjuangan kami bertiga. Sama-sama mempelajari kehidupan dengan Papa, belajar jujur seperti Dede.

Meski perjuangan, saya tidak akan menyebutnya pengorbanan, karena pengorbanan seolah diam mengharap balas. Sedang saya ikhlas, belajar, dan bahagia menjalaninya. Berada di sini adalah ketulusan.

Berada di sini juga kesempatan, memiliki waktu yang tak terbatas untuk upgrade diri. Bukankah manusia harus selalu bergerak, memberi manfaat untuk sekitar? Sekarang pun meski lambat begini, saya berusaha bermanfaat di rumah kami. Nanti jika Tuhan memberi kesempatan lain, amanah lain untuk manfaat lebih luas lagi, saya ingin sudah siap mengembannya.

Sudah sembilan belas bulan saya di sini. Mudah-mudahan studi Papa lancar, berhasil sehingga tahun besok kami pulang, back for good. Berharap ketika pulang itu kami telah berubah lebih baik dan siap bergerak lebih banyak lagi.

*EdisiMenyemangatiDiriSendiri*

Senin, 19 Agustus 2013

Tambang Garam Wieliczka

Kopalnia soli Wieliczka dibangun pada abad ke-13, menghasilkan garam meja hingga tahun 2007, dan menjadi tambang garam tertua di dunia yang masih beroperasi. Tetapi berangsur penambangan komersial berkurang sampai akhirnya dihentikan karena rendahnya harga garam dan banjir tambang. Kini tambang garam Wieliczka merupakan tempat wisata terkenal, katedral garam bawah tanah, rumah rehabilitasi dan kompleks kesehatan. Pada tahun 1978 tambang garam ini menempati daftar pertama Situs Warisan Dunia UNESCO.

Legenda asal usul tambang berhubungan dengan Putri Kinga dari Hungaria yang akan menikah dengan Pangeran Kraków, Bolesław V Chaste. Sebagai hadiah pernikahan, Putri meminta ayahnya, Raja Bela, bongkahan garam, sesuatu yang sangat berharga di Polandia. Ayahnya membawanya ke tambang di Maramureş, Hungaria. Sang Putri melemparkan cincin pertunangannya di tambang tersebut. Saat tiba di Kraków, Putri meminta para penambang untuk menggali sebuah lubang yang dalam. Para penambang menemukan bongkahan garam dan ketika dibelah, secara ajaib ada cincin pertunangannya di sana. Setelah itu, tempat tersebut menjadi tambang garam dan Putri Kinga adalah santa pelindungnya.

Minggu, 18 Agustus 2013

Wisata Museum di Warsaw

Setelah wisata taman 1, 2 dan wisata mall, sekarang saya akan review wisata museum. Jujur sebagai anak gawul yg rajin nonton dahsyat pagi-pagi, saya ga level getoh dengan museum, its soo geek. Hingga satu waktu memaksa saya mengubah jati diri tersebut. Pada musim panas yang melulu suhunya 37, pada banyak mimpi travelling ke luar negeri, dan Papa yang cuti lebaran dua minggu, betapa rencana liburan ini sempurna menyenangkan. Kecuali nyatanya visa kami diundur sampai hanya-Tuhan-yang-tahu-kapan. Dem! Mari kita bakar kantor imigrasi! Ya, yaa, daripada merencanakan bom bunuh diri dan belum tentu syahid, saya memilih mengakhiri karir sebagai sahabat dahsyat. Kemudian petualangan ke museum-museum pun dimulai. Lalalayeyeye...