Tahukah kamu, aku menulis ini dengan sedu yang gemetaran. Aku ingat kamu. Aku ingat seluruh refleksi rumah kita. Dan seseorang dari masa lalu yang seharusnya ada.
Dalam kepalaku, aku selalu percaya kamu. Adik yang hebat. Kekuatan yang setia menjaga Mama. Semangat yang menumbuhkanku.
Jangan menyerah, Iyan. Tuhan menyiapkan alur terbaik untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar