Mendadak hari-hari kami warna warni. Bagian mana yang hendak mulai ditulis, saya gamang *lebay*. Segamang tujuan hidup saya sekarang *lebay banget*.
Mendadak PapaMi berangkat ke Korea 18 Januari. Kami berpisah, hanya sekitar dua bulan. InsyaAllah saya dan Hilmi akan menyusul. Jadi, tidak perlu sedih. Tetapi menyaksikan Hilmi menangis jerit-jerit mau ikut Papa, memeluk Papa kuat dan susaaah sekali melepaskan tangannya, siapa tidak meleleh? Sekeluarga besar kami akhirnya menangis juga. Hilmi terus meronta, teriak, mencoba masuk gate mengejar papa. Banyak orang menonton dengan prihatin.