Kamis, 20 Agustus 2015

Oleh-oleh dari Polandia

Sepulang dari manapun, tujuan perjalanan apapun, terutama dari luar negeri, sepertinya semua teman akan minta oleh-oleh. Setengah basa-basi, sepenuhnya berharap sungguhan, yang penting gratis. Selayaknya basa-basi lain, that's annoying, Men, dan merepotkan. Souvenir luar negeri itu ga semurah gantungan kunci Borobudur yang bisa ditawar dua ribu dapet tiga. Ini udah beli mahal pake euro, buat tetangga yang ga kenal-kenal amat, eeh tetep dikomen jelek. Huhu. "Sing sabar to, Ndok."

Mencari oleh-oleh dari Polandia pun ribet juga, apalagi buat souvenir pengajian se-RT. Paling murah beli makanan khas atau coklat, tapi kalau banyak ya berat, selain harus concern kehalalan. Sedih loh seandainya sudah beli coklat, dibawa jauh-jauh dan berat, ternyata setelah dikasih malah dibuang dengan alasan tidak bersertifikat halal. Padahal memang tidak ada coklat di Polandia yang bersertifikat halal tapi beberapa produsen mengklaim produknya vegan friendly, dan mereka jujur, produknya dijual juga di Timur Tengah, dan bagi saya itu cukup. Coklat Polandia (semua Eropa mungkin) enak sekali, lebih tinggi kadar coklatnya, lebih sedikit gula, dan jauh lebih murah dibanding Silverqueen, padahal tidak jarang coklatnya diimpor dari Indonesia.

Sedangkan souvenir berupa barang; miniatur pajangan, piring, magnet kulkas, dll harganya lumayan mahal. Gantungan kunci berharga sekitar 20ribu IDR aja jelek banget. Gantungan kunci Eiffel siy ada yang satu euro dapet lima karena produksi massal made in China, tapi gantungan kunci Polandia meski kualitasnya sama jongkok, ga ada semurah itu.

Kalau oleh-oleh untuk konsumsi sendiri atau saudara dekat, bolehlah pilih souvenir yang bagus. Harganya relatif sama mahal, baik di mall, di tempat wisata, maupun di bandara. Hanya jika di tempat wisata, pilihan lebih banyak. Jika di bandara, bebas masuk kabin tanpa kuota timbangan. Pastinya bingung karena semuanya lucu-lucu.


toko oleh-oleh di old town Warsaw

8 komentar:

  1. Hihihi... semangat dan ikhlas Is... :) Kasihin oleh2 set koleksi foto2 kalian keliling europe aja, dibuat model postcard dengan ucapan "oleh2 dari Europe by Iis and Dikhi" terus print dgn jumlah banyaak spy murah dan dikemas yg cantik pake tali pita atau plastik kaca... koq kayak suvenir wedding yaa... hahaha :)

    BalasHapus
  2. Waaa ternyata (masih ada) Mbak Yona baca blog saya *terharu*bercucuranairmata*lebay*
    Hahahaha, seru Mbak, orang2 bakal makin menggerutu kalau dikasi foto saya.

    BalasHapus
  3. permisi mba, mau tanya. saya kebetulan dapat kesempatan untuk student exchange ke poland, saya mau nanya apakah di Poland itu tergolong rasis untuk perempuan yang berhijab? saya berhijab dan saya jadi agak sedikit takut. terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. silakan baca di sini Firinka. semangat!
      http://iisfatma.blogspot.kr/2016/04/diskriminasi-di-polandia.html

      Hapus
  4. halo mba iis, aku jovita, mahasiswi yang september nanti akan study abroad ke Poland.. boleh minta alamat email nya ngga untuk tanya2 soal Polandia? thank you yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh Jovita, email ke iis.fatma@gmail.com

      Hapus
  5. Selamat siang Mba Iis. Nama saya Rere. Saya baca blog Mba tentang Polandia. Terima kasih ya Mba, cukup banyak membantu. Saya jadi punya gambaran yang lebih baik bila akhir tahun ini berkunjung kesana. :) Mba Iis, ada yang saya mau tanyakan mengenai kebiasaan dalam berteman dengan orang Polandia. Apakah itu common bila seorang Polish (laki-laki) mengucapkan "Ja Cie lubie" kepada teman dekatnya? Karena kebiasaan bangsa Indonesia kan tidak semudah itu mengucapkan "suka" apalagi ke sekedar teman. Jadi jujur saja jantung saya Dag-Dig-Dug-DHUERRR pas dya bilang gitu ke saya. Berhubung gak mau kegeeran juga, saya butuh pendapat Mba Iis yang sudah lebih berpengalaman dengan polish. Sebelum dan sesudahnya, terima kasih Mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam, Rere, pertanyaannya menarik sekali. sayang sy tidak pernah punya pengalaman begitu, karena teman Polish sy pasti adalah teman suami sy :D
      Saya kira sama dg kita, bilang "suka" bergantung sikon, bisa commn saja, bisa serius, atau bercanda. tetap sebaiknya ditanyakan langsung spy tidak baper berkepanjangan. hihi. selamat menindaklanjuti hubungan kalian <3

      Hapus