Selasa, 31 Maret 2015

Pulang

Sehari, seminggu, sebulan, sejak pulang ke Indonesia. Rindu pun mereda. Berganti menghadapi kenyataan betapa berantakan manusia dan kelola negeri ini. Mungkin saya gagal move-on.

Lalu, tujuh bulan kemudian kami berkesempatan kembali. Bagi saya, ini seperti akan mengunjungi rumah tetirah dan liburan. Seperti napak tilas masa teristimewa dalam hidup. Seperti perjalanan mewujudkan salah satu mimpi. Ya. Rasanya senaaang sekali.

Maka, di sinilah kami. Janusza Meissnera 8. Sebulan. Belum puas menghirup dingin, hanya sedikit salju turun di bulan Maret. Belum puas bermain di taman. Belum puas window shopping di winter-end sale. Belum puas berlibur berkeliling Polandia.

di apartemen di Meissnera

Suatu hari Hilmi bertanya, kenapa kita harus ke bank. Saya bilang, karena lusa kita akan pulang, ke Bandung. Tetiba saja Hilmi berubah sedih. "Dede gamau pulang. Dede mau di Polandia aja. Dede suka main di taman, suka ke Biedronka, suka ke Tesco. Dede gamau pulang, Ma." katanya memohon, hampir menangis.

Saya juga belum mau pulang...

Anto, Helenka, dan Hilmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar