Berbahagia tinggal di Indonesia, di negara umat muslim. Berbahagia ada
LPPOM MUI, sertifikat halal, apalagi kalau kelak ada undang-undang
menjaminnya. Berbahagia di bagian bumi manapun masih bisa sedikit bertanya, terbata-bata, bisa
membaca. Berbahagia atas seluruh rejeki pemberianNya. Semoga selalu
istiqomah di jalan yang halal dan baik.
...
Pengalaman dulu
makanan halal di Polandia memang langka. Maka, kami menerapkan fikih minoritas bahwa sembelihan ahli kitab boleh dimakan. Kami masih makan KFC karena mereka tidak menjual menu babi. Kami masih makan keripik kentang dan kue pai apel. Namun tetap harus menghindari daging sapi mentah di toko lokal karena dijual bersamaan daging babi yang memungkinkan kontaminasi.
Di Korea Selatan, info restoran,
butchery, dan produk makanan halal berseliweran. Senang? Tunggu! Restoran halal seberapa banyak itu di Seoul, di Busan, di tempat tertentu, sedangkan kami tinggal terpencil di Chuncheon. Meski jarak dekat sekalipun, apa mesti makan di situ terus, setiap hari, tiga kali sehari? Pun
butchery halal hanya tersedia di kota besar, kami beli banyak di Itaewon dan pulang
angkaribung berdesakan di subway. Kadang kami belanja online juga, sekali daging
frozen-nya sudah cair, kali lain tidak segar, berdarah, serta bau amis. Dan kalau di Indonesia mudah saja menemukan ramyun dan
snack Korea berlogo halal KMF, itu khusus produk untuk ekspor sehingga di sini malah tidak pernah ada. Sedih.
|
Mesjid Central Seoul di Itaewon,
di sekitar sini banyak resto dan toko daging halal. |