Saya sering denial. Sewaktu berat badan Hilmi stagnan, "aah gapapa." Sewaktu penglihatan Hilmi sepertinya kurang bagus, "bayi memang belum melihat sempurna dan akan berkembang seiring penambahan usianya." Yah, gentle itu harus, dan parnanoia itu tidak baik. Tetapi denial itu salah!
Satu hari Minggu tanpa tujuan, kami masuk saja ke toko kacamata. Periksa mata Hilmi dengan Snellen chart dan jawaban sekenanya. Tidak presisi, tetapi penglihatan Hilmi terbukti tidak bagus! Katanya, astigmatisma, dibuatkan kacamata dan disarankan konsultasi ke dokter. Selanjutnya kami ke klinik mata, cari-cari dokter berbahasa Inggris. Hilmi didiagnosis astigmatisma, esotropia, ambliopia, perlu dirujuk untuk konsultasi lebih lanjut dan terapi ke dokter mata anak di rumah sakit anak. Sampai sini, sudah sediihh sekali.
Catatan (1). Astigmatisma, atau silindris: gangguan penglihatan karena cacat pada kelengkungan
lensa (astigmatisma lentikular) atau kornea (astigmatisma korneal) sehingga cahaya masuk ke mata tidak fokus diteruskan ke retina menjadi pandangan terdistorsi atau kabur. Umumnya muncul saat lahir, bisa juga karena
cedera pada mata atau komplikasi
dari operasi mata. Dibedakan menjadi astigmatisma regular, yaitu satu sisi kornea mata
lebih melengkung dari sisi lainnya, merupakan kasus astigmatisma terbanyak dan bisa dibantu dengan kacamata atau lensa kontak, sedangkan astigmatisme irregular yaitu kornea mata
tidak rata di seluruh permukaan, umumnya dipicu luka pada
kornea, bisa dibantu dengan lensa kontak, tidak dengan kacamata.
Pesan moral, harus lebih waspada, apalagi anak-anak kemungkinan besar tidak menyadarinya. Gejala astigmatisma di antaranya, pandangan samar, buram, kesulitan membedakan warna-warna yang berdekatan, kesulitan melihat ambar utuh atau garis lurus, mungkin mengeluh atau hanya menggosok-gosok mata atau nyureng, sensitif terhadap sorotan cahaya, dan mata sering lelah. Memeriksa mata secara rutin tidak ada salahnya loh.
Pesan moral, harus lebih waspada, apalagi anak-anak kemungkinan besar tidak menyadarinya. Gejala astigmatisma di antaranya, pandangan samar, buram, kesulitan membedakan warna-warna yang berdekatan, kesulitan melihat ambar utuh atau garis lurus, mungkin mengeluh atau hanya menggosok-gosok mata atau nyureng, sensitif terhadap sorotan cahaya, dan mata sering lelah. Memeriksa mata secara rutin tidak ada salahnya loh.
Pertemuan pertama dengan dokter mata anak, pemeriksaan presisi tidak dilakukan dengan fitting lensa. Mata Hilmi diberi tetes mata untuk membesarkan pupil kemudian diukur manual. Jadilah resep kacamata. Melihat besarnya angka-angka ini, rasanya semakin sediihh.
Catatan (2) Membaca kertas hasil periksa mata. SPH (sphere) menunjukkan nilai rabun, minus untuk rabun jauh, plus untuk rabun dekat. CYL (cylinder) menunjukkan nilai astigmatisma. Axis menunjukkan arah astigmatisma dalam derajat, tidak menunjukkan seberapa baik atau buruk penglihatan, hanya membantu penentuan posisi angle untuk memasang lensa pada frame kacamata. Distance berarti pengukuran penglihatan jarak jauh. Near berarti pengukuran penglihatan jarak dekat.
Catatan (3). Gangguan kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya pada retina, selain astigmatisma. Rabun jauh, atau mata dekat atau miopia: sinar masuk ke mata, bayangan jatuh di depan retina, mungkin terjadi karena bola mata terlalu panjang atau karena kelengkungan kornea terlalu besar. Rabun dekat, atau mata jauh atau hyperopia: citra dihasilkan di belakang retina, mungkin terjadi karena bola mata terlalu pendek atau kelengkungan kornea terlalu pendek.
Kacamata Hilmi harus dipesan khusus karena nilai silindis yang besar. Lensanya sudah diusahakan dibuat tipis, tetap saja offside dibanding frame-nya. Huhu. Hilmi baik yaa, semoga terapinya lancar, matanya sehat, bisa melihat sempurna sampai selamanya. 😘
bersambung ke sini, tentang ambliopia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar