Kamis, 25 Oktober 2012

Menjadi Wanita

Kalau kesempurnaan wanita diukur berdasarkan kepandaian berdandan, kerajinan beres-beres, masakan yang enak, dan hobi menjahit, saya pasti harus reinkarnasi. Menjadi pria? Bukan, menjadi botol saja. Argh, sungguh tidak bergunanya saya, wanita gagal! Dan bukannya berusaha lebih giat belajar atau melanjutkan menyetrika, saya malah mengetik ini. Bolehkah saya tidak melakukan apa-apa sejenak, me time?

Saya sedang lelah mengulang hari. Sekali saja saya ingin tidak membersihkan makanan yang ditumpahkan Dede, tidak membujuknya makan, tidak menerjemahkan tangisnya. Sehari saja saya ingin tidak memasak, frustasi setiap kali mencicipinya, membosankan, tidak enak. Saya ingin menangis sendiri. Saya ingin pulang melajang. Sebentar saja saya ingin berhenti; tidak bangun pagi, tidak mencuci, tidak membaca facebook, tidak makan.

Oh Tuhan, bukankah saya berjanji untuk syukur.

Seandainya boleh mengeluh, betapa menjemukan pekerjaan wanita rumahan. Seandainya tanpa iman, terasa berat sekali menjalankannya tak pernah berkesudahan. Seandainya tidak ada harapan kepada anak untuk tumbuh menjadi sholeh, tidak akan sudi mengerjakan pekerjaan tanpa status bergengsi ini. Seandainya bukan karena bakti dan cinta kepada suami, bagaimana bisa bertahan hingga bertahun lagi. Seandainya tidak mengharap ridha Allah, sia-sialah semua bersusah payah.


Copy paste sebuah artikel islampedia dari 1001 Kisah Teladan, Rasulullah SAW bersabda kepada putrinya,
...
"...Ya Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat. Ya Fatimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang. Ya Fatimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.


Ya Fatimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui bahwa ridha suami itu (adalah ridha) Allah SWT dan kemarahannya itu adalah kemarahan Allah SWT?

Ya Fatimah, apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman surga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.


Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah. Ya Fatimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fatimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang".


Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyaki rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai surga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmautnya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman surga seta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat
".

Membacanya, adakah alasan saya untuk mengasihani diri sendiri lagi? Saya tidak seharusnya bersedih. Saya ibu rumah tangga yang bahagia. Saya sangat bahagiaaa!

kami keluarga bahagia :)

Wanita memang dicipta dengan kodratnya, dengan kelembutan, kekuatan dan kegigihan untuk mengurus rumah. Segala yang diperjuangkan dalam keluarga adalah jihad yang mulia. Semoga setiap perjuangan yang tampak "sederhana", disertai peluh dan ga keren sama sekali itu dilakukan secara ikhlas sehingga layak mengantar kita bersama ke surga bersanding dengan putri Rasulullah, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar