sayap pesawat *ilustrasi yang tidak mendukung narasi |
Awalnya kebiasaan ini dilakukan hampir semua orang; di Eropa, Amerika Latin, Asia, ketika perjalanan udara masih baru, terbatas, dan lebih merupakan petualangan. Kini sudah ditinggalkan seiring meningkatnya frekuensi penerbangan -sehingga banyak low cost airline tiketnya begitu murah. Apalagi selama take off dan terbang lancar semua. Momen itu menjadi terlalu biasa untuk diapresiasi. Saya membaca di berbagai forum, beberapa orang malah menilai orang-orang yang bertepuk tangan ini kampungan, idiot, brainless. Jahatnya. Pendapat lain, karena ketika naik bis atau parkir pun tidak perlu bertepuk tangan. Tetapi kan tidak ada salahnya jika bertepuk tangan untuk seseorang yang memarkirkan mobil kita. Atau coba mereka mengalami penerbangan yang lebih dramatis, masihkah tidak rela mengapresiasi pilot dan kru atas pendaratan yang selamat?
Bagi saya, karena tepuk tangannya seru, ikutan saja. Toh tujuannya baik, berterima kasih. Orang Polandia memang sopan sekali, mengucapkan terima kasih adalah tradisi wajib. Kalau suatu waktu Anda mengejar bis dan bisnya berbaik hati menunggu beberapa detik demi Anda, ucapkan terima kasih pada sopirnya. Kalau tiba-tiba ada laki-laki membukakan pagar karena Anda seorang wanita, ucapkan terimakasih pada bule gentleman itu. Juga kalau ada anak kecil memberi Anda batu atau ranting pohon, ucapkan terima kasih. Dibandingkan kebaikan yang didapat, terima kasih adalah apresiasi yang tidak seberapa, tapi penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar