Selasa, 15 November 2016

Hari Pepero

Memasuki November, setiap supermarket, minimart, bahkan toko roti menyiapkan space khusus penuh Pepero dan menatanya secantik mungkin. Ini demi merayakan hari Pepero.

Pepero (빼빼로) adalah biskuit stik renyah berbalut coklat. Seperti Pocky di Jepang, Pepero juga sangat dicintai di Korea. Saya suka Pepero. Ada banyak rasa, lebih kreatif dibanding Pocky. Bermacam rasa buah, coklat berbalut kacang, almond, oreo, dan nude Pepero yang coklat dan isiannya di dalam.

sebagian jenis rasa-rasa Pepero

Di Jepang, Glico awalnya memproduksi biskuit stik Pretz lalu mulai dibalut coklat pada 1966. Dinamai Pocky, berasal dari kata pokkin ポッキン serupa suara sesuatu yang patah. Pocky lalu menjadi sangat terkenal sehingga pada 1983 perusahaan Lotte di Korea Selatan menirunya.

Pocky di Korea jenisnya terbatas

Tradisi hari Pepero konon dimulai oleh gadis-gadis Korea pada 11 November 1994. Mereka percaya, makan Pepero akan membuat ramping. Serupa bentuk biskuit ini yang juga ramping, seperti angka 1. Baru pada 1997 tradisi ini dikapitalisasi Lotte dan dipromosikan secara official. Makan Pepero pada tanggal 11 bulan 11 jam 11:11:11 a.m akan membuat tubuh tinggi dan kurus.

Seluruh Korea merayakan hari Pepero, sama ramai seperti valentine. Siswa-siswa di sekolah, rekan kerja di kantor, bahkan misionaris atau tim sukses politikus membagi-bagikannya. Namun, selain saya memang ga punya kesempatan dikasih dari siapa-siapa, ini absurd, cuma cash cow. Hari Pepero berarti peningkatan penjualan 2300% karena lebih dari 30% penjualan tahunan Pepero terjadi pada seminggu ini sehingga paling profitable sepanjang tahun bagi Lotte dan minimarket. Saya siy males banget mengikuti kehendak perusahaan besar buat keuntungan mereka doang.

Glico di Jepang pun memperkenalkan perayaan hari Pocky. Membagi-bagikan gratis dan membuat world challenge untuk orang-orang seluruh dunia mengirim foto bersama Pocky sehingga meraih Guinness World Record "Largest Online Photo Montage of Cookies/Biscuits." Coba ya di Indonesia diadakan juga hari Nyam-nyam gitu.

Menulis ini tetiba saya kangen Paluszki, biskuit stik juga di Polandia. Huhu. Saya pengen Paluszki rasa bawang, lebih enak daripada Pepero, lebih ruah, lebih puas, dan jelas lebih murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar