Kamis, 28 Januari 2016

Sekolah (TK) Hilmi

Sepulang dari Polandia, Hilmi semangat sekali mau sekolah. Tiga setengah tahun usia Hilmi waktu itu. Hilmi masuk PAUD dekat rumah. Mungkin salah saya kurang riset. Hilmi yang sangat jarang bersosialisasi tiba-tiba dihadapkan pada lingkungan sekolah yang "mandiri". Ibu guru tertib pada jadwal: menulis, mewarnai, main. Waktu main, Ibu guru membiarkan saja anak-anak bermain, bersosialisasi, dorong-dorongan di perosotan, rebutan mainan, dan Hilmi duduk sendirian di pojokan.

Beberapa kali sekolah, sedih, sampai akhirnya nangis-nangis ga mau sekolah. Berhenti. Tahun ajaran baru saya daftarkan Hilmi di TK. Dari sekolah saya ingin Hilmi belajar berteman, belajar percaya orang lain dan bisa mengurangi ketergantungan pada Mama. 

Mengingat pengalaman sebelumnya, Hilmi menjalani sekolah baru penuh drama. Dua minggu ditunggui Mama. Setiap pagi merajuk mogok sekolah. Di sekolah ga mau dibimbing Bu Guru, dan adaa saja hal kecil membuat Hilmi nangis minta pulang. Alhamdulillah semua Ibu gurunya baik, membantu sekali. Di minggu ketiga Hilmi mulai semangat pergi sekolah. 

Sekarang Hilmi suka sekolah.



Hilmi dan teman-teman


syukuran ulang tahun di sekolah

TK Al-Amin


Lalu, di korea nanti sekolahnya bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar