Rabu, 30 April 2014

Zakopane

Zakopane adalah winter capital of Poland, Alpen-nya Polandia. Itu sebabnya saya tidak mengunjungi Zakopane saat winter. Selain tentu sangat dingin, semua orang se-Polandia mungkin numplek blek di sana. Apalah artinya tetirah ke pegunungan kalau malah berdesakan macam mudik lebaran? Kami ke Zakopane musim semi setelah libur paskah, dan masih ramai begini.

jalan Krupówki yang ramai

Zakopane adalah kota pegunungan di selatan Polandia. Tujuh jam perjalanan direct dari Warsaw, dengan bus atau kereta. Paling efisien mengkombinasikan keduanya: 3,5 jam perjalanan kereta Warsaw - Krakow dan 2 jam perjalanan bus Krakow - Zakopane. Tiket bus bisa beli langsung, Dede cuma bayar 3 zl, jadwal bus setiap 20 menit, dikemudikan dengan aman dan nyaman.

Jika cuaca mendukung, dari Zakopane wajib mengunjungi Taman Nasional Tatra: Danau Morskie Oko, Danau Czarny Staw, Gunung Rysy, Lembah Kościeliska dan Chochołowska, Dolina Strążyska, Gunung Giewont, Kuźnice, serta Kasprowy Wierch. Untuk mencapai Gunung Kasprowy (1987 m dpl) bisa naik cable car. Atraksi ini paling populer untuk orang dewasa maupun (terutama) anak-anak, pada saat summer maupun (terutama) winter, karena saat winter terdapat dua lintasan snowboarding dan ski. Cable car diakses dari Kuźnice. Sayang, tiketnya mahal 55 zl per orang dengan antrian panjaaang dan banyak calo *diEropaHareGini. Maka, skip!

Kami ke lift yang lain di bukit Gubałówka --daftar seluruh lift dan tiket online di sini-- berada di pusat kota, di ujung jalan Krupówki. Tiketnya 19 zl. Gubałówka bukan bagian dari pegunungan Tatra sehingga pemandangannya relatif biasa.

pemandangan dari atas Gubałówka

Sepanjang bukit, kaki bukit Gubałówka, dan jalan pedestrian Krupówki adalah pasar lokal, penuh restoran, toko, dan segala manusia, apalagi ketika cuaca tidak memungkinkan untuk mendaki Tatra. Restoran lokal utamanya grill. Sedangkan toko-toko menjual berbagai souvenir dari kayu, kulit, bulu, wol, jaket, mantel, baju, sepatu, dan oscypek. Oscypek adalah keju khas Zakopane, biasanya dari susu kambing, dengan beragam bentuk dan ukuran; diasap, dipanggang, atau ditambah saus cranberry, enak banget.

oscypek

Selain Krupówki, Zakopane juga punya sejumlah jalan bersejarah, rumah-rumah kayu tradisional, gereja, dan museum lokal. Oia, menurut saya penduduk Zakopane relatif ramah, "sedikit" lebih murah senyum, dan mungkin cuma tersisa di sini penduduk sehari-hari berpakaian tradisional.

Menuruni gunung, mengikuti aliran sungai, melintas lembah, dan menyebrang ladang orang. Kami menjelajah kota memperturutkan petunjuk google maps. Berputar-putar. Nyasar. Berjam-jam berlalu. Selama-lama itu Dede di pundak Papa, sampai ketiduran, sampai bangun lagi. Kasian Papa, mamanya ga sanggup bantu, hihi. Akhirnya kami sampai juga di Dom Pod Jedlami. Rumah tua dengan arsitektur dan interior yang sangat bergaya Zakopane, dibangun oleh seniman terkenal, Stanisław Witkiewicz. Kami ke sini atas rekomendasi teman Papa, keluarga pemilik rumah ini. Halaman yang luas, rumah kayu yang besar, interior yang klasik, dan hadiah sekotak coklat, Dede senang sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar