Senin, 08 April 2013

Sopot

Hore libur! Lima jam dengan kereta, kami ke Sopot, sebuah kota kecil bertetangga dengan Gdansk dan Gdynia membentuk tiga kota, trojmiasto. Ketiganya memiliki pantai, diapit oleh bukit-bukit berhutan. Teluk Gdansk, terutama Sopot, terlindung dari laut lepas oleh Hel Peninsula sehingga menjadi pantai paling hangat di laut Baltik.



meski keretanya sangat nyaman, tetap saja 5 jam itu bosan.

Di pantai Sopot terdapat dermaga kayu terpanjang di Eropa (511,5 m), molo, dalam bahasa Polandia. Molo adalah tempat populer jalan-jalan untuk rekreasi, makan di restoran seolah di atas laut, atau alasan kesehatan (konsentrasi yodiumnya dua kali lebih tinggi). Di molo juga kerap berlangsung acara hiburan publik, tempat menonton yang sempurna kejuaraan-kejuaraan air, selain sebagai tambatan kapal pesiar dan taksi air.

sopot molo

Dibanding pantai Indonesia, pantai-pantai di Eropa memang (ditakdirkan) tidak begitu bagus. Namun tentu jauuuh bersih sekali. Setiap berapa langkah, bahkan di sepanjang pasir dekat ombak disediakan tempat sampah. Maka, beragam komunitas burung hidup nyaman di sini, serta angsa besar-besar yang tingginya saja melampaui Dede. Selain itu, Sopot dianggap sebagai resor paling terorganisir dan paling aman di pantai utara. Keamanan dijamin 24 jam /7 hari seminggu oleh banyak lifeguard dengan peralatan lengkap, termasuk speedboat.

"bebe. bebe," kata Dede. "bukan bebek. angsa." kata mama. "bebe. bebe," keukeuh.

Menuju molo kita pasti melewati Jalan Monte Cassino, daerah khusus pejalan kaki yang paling terkenal di kota ini. Sepanjang jalan berjejer bangunan-bangunan cantik dan unik, termasuk rumah bengkok, crooked house, atau krzywy domek. Jalanan ini selalu dipenuhi turis yang makan, belanja, juga tempat berlangsung sejumlah pameran seni.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar