Sabtu, 08 Oktober 2011

Konsistensi, Istiqamah

Kenapa harus selalu menuruti apa kata orang? Cape deh!

...
Alkisah di sebuah negeri gemah ripah loh jinawi, tersebutlah seorang wisudawati dari perguruan tinggi paling tersohor yang bernama Putri Handayani Sostronegoro Bumi Alam Selameti (PHSBAS). Konon PHSBAS ini lulus dalam 3,5 tahun dengan predikat cum laude. Sangat percaya diri PHSBAS melamar kerja ke perusahaan-perusahaan bonafit. Namun sebelum menemukan pekerjaan yang sesuai, PHSBAS sudah menjadi trending topic di kampungnya, mengalahkan gosip-gosip tentang Ayu TingTing dan ST 12 yang terancam bubar.

"Si PHSBAS itu katanya pinter, tapi sampai sekarang belum dapet kerja juga. Sok pilih-pilih ya. Keburu kadaluarsa tuh ijazahnya. Kalau ujung-ujungnya nganggur, ngapain sekolah mahal-mahal."

Risih dengan rumpi-rumpi itu, PHSBAS pun asal saja menerima pekerjaan. Ia bekerja sebagai guru bimbel.

Ternyata orang-orang belum bosan merumpi. "Lulusan universitas terkenal, masa cuma kerja jadi guru bimbel? Mahasiswa tingkat satu juga bisa ngajar anak SMA doang mah."

Panas kuping, PHSBAS mencari pekerjaan baru yang lebih keren. Karena prestasi akademiknya yang sangat baik, PHSBAS diterima bekerja di sebuah perusahaan multinasional dan dalam waktu singkat sudah diangkat menjadi manager.

Beberapa orang masih tetap membicarakannya. "Si PHSBAS itu kan cewe ya, ngapain ngejar karir tinggi-tinggi. Temen-temennya udah banyak punya anak. Apa dia ga pengen berkeluarga juga?"

Merasa tidak mendapat pengakuan, PHSBAS semakin galau. Ia mulai mencari jodoh, yang tentu saja tidak mudah. Ketika kesal karena tak juga menemukan pasangan yang tepat, rumpi-rumpi tentang dirinya malah bertambah santer. Berada di puncak kegalauan, PHSBAS menerima begitu saja lamaran seorang pria yang sebenarnya tidak terlalu ia kenal.

Tak beberapa lama setelah menikah, PHSBAS didatangi seorang ibu yang membawa dua anak. Ibu itu mencak-mencak, menuding PHSBAS wanita penggoda yang merebut suaminya.

Maka, tak terhitung lagi berapa banyak komentar miring orang-orang yang melihat peristiwa itu. Orang-orang itu tidak tahu dan tidak akan peduli bahwa hal buruk pada PHSBAS terjadi setelah mengikuti "nasehat-nasehat" mereka. Padahal PHSBAS melakukannya demi mendapat pengakuan, demi dinilai "baik" oleh lingkungannya, hingga membiarkan pendapat orang-orang menguasai dirinya.
...

Pesan moral dari cerita ini ya istiqamah, konsisten sama prinsip dan tujuan hidup kita. Kalau kita konsisten, kita harus bertanggung jawab pada setiap langkah yang kita ambil. Bolehlah menjadikan pendapat beberapa teman sebagai masukan dan referensi, tapi ga perlu lagi menuruti semuanya, apalagi hanya untuk mendapat penghargaan.

Kenapa harus selalu menuruti apa kata orang? Jika setiap konsekuensi atas sikap hidup kita harus kita sendiri yang menanggung, berarti kitalah yang paling berhak menentukan jalannya. Karena kita adalah satu-satunya pribadi yang paling kenal diri kita, yang paling tau pilihan terbaik buat kita. (pusing kan banyak "kita"-nya?)

"Tetap teguhlah kamu pada jalan yang benar sebagaimana yang telah diperintahkan kepadamu." (QS Hud: 112). "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS Ali Imran: 159).

5 komentar:

  1. iya betul, kita hidup bukan untuk komentar orang, karena belum tentu org yag berkomentar itu bener2 ada pada bidangnya... tetap percaya diri, dan serahkan semuanya pada yg kuasa

    BalasHapus
  2. kece nih is, postingan yang satu ini….Tapi komennya is kurang kece, udah 'mama-papa' ajeeee…..Kasian Pea is yg belum bisa 'ber-mama-papa' sama Morgan SM*SH….*nangis di pojokan *ngaji quran *terus nyanyi I heart U

    BalasHapus
  3. hahaha, semoga memotivasi yang mulia teteh viera untuk segera bersanding dengan kakanda morgan

    BalasHapus
  4. is gue numpang nyomot postingan yg satu ini ya, nnt gue tulis sumbernya :)

    BalasHapus